Estimator, Profesi Penting Yang Kadang Dipandang Sebelah Mata

 profesi Estimator sebenarnya sangat penting karena mereka lah yang menyusun dokumen penaw Estimator, Profesi Penting Yang Kadang Dipandang Sebelah Mata

Pada perusahaan kontraktor bangunan, profesi Estimator sebenarnya sangat penting karena mereka lah yang menyusun dokumen penawaran harga untuk mendapatkan proyek bagi perusahaan tersebut. 

Tetapi kenyataannya kadang profesi ini kurang mendapat perhatian karena dianggap hanya berperan di awal dan tidak berhubungan secara langsung dengan pelaksanaan proyek tersebut di lapangan.

Estimator berperan mandapatkan harga terbaik dan memastikan kalau suatu proyek tidak mengalami kerugian dalam hitungan awal. 

Setelah itu adalah tanggung jawab tim proyek di lapangan untuk memastikan proyek dapat dikerjakan secara tepat waktu, sesuai mutu yang dipersyaratkan, dan biaya yang tersedia. 

Berikut adalah hasil wawancara tim rumahmaterial.com dengan salah satu rekan yang berprofesi sebagai Estimator di salah satu kontraktor swasta di Jakarta.

Sebenarnya apa sih tugas dan tanggung jawab seorang Estimator?

Secara umum tugas dan tanggung jawab seorang Estimator adalah menyusun dokumen penawaran untuk mendapatkan proyek yang antara lain adalah :
  1. Menyusun Bill of Quantity (BQ) jika tidak diberikan oleh owner dan menghitung biaya dalam bentuk RAB.
  2. Menghitung volume pekerjaan.
  3. Membuat analisa harga satuan pekerjaan, dengan memperkirakan jumlah kebutuhan material, alat, dan tenaga kerja.
  4. Melakukan update harga material dan upah secara berkala.
  5. Koordinasi dengan subkon / spesialis dan supplier untuk mendapatkan penawaran harga item-item pekerjaan tertentu.
Seorang Estimator bertanggung jawab menghitung dan mendapatkan harga terbaik dalam artian tidak terlalu mahal karena bisa kalah saing tetapi juga tidak terlalu murah yang dapat menyebabkan kerugian bagi perusahaan. 

Kita pernah mendengar ada Estimator dan ada juga Quantity Surveyor? Apa bedanya?

Tergantung dari masing-masing perusahaan sih sebenarnya, tetapi secara garis besar meski kadang lingkup pekerjaannya sama-sama berhubungan dengan volume pekerjaan dan biaya ada perbedaan yang mendasar. 

Biasa estimator menangani proyek yang belum didapat (masih tender) sedangkan quantity surveyor menangani proyek yang sudah didapat (proyek yang akan atau sudah berjalan di lapangan).

Estimator bertanggung jawab terhadap proses tender dan membuat dokumen penawaran. Sedangkan Quantity Surveyor atau QS biasanya bertanggung jawab terhadap volume pekerjaan di lapangan.

Misalnya melakukan opname volume pekerjaan untuk menghitung progress pekerjaan di lapangan baik dari pihak kontraktor ke pihak owner dan juga dari pihak mandor, subkon / spesialis ke pihak kontraktor itu sendiri.

Apa ada kualifikasi tertentu untuk menjadi seorang Estimator?

Untuk masalah kualifikasi seorang Estimator sebenarnya tidak ada standar pastinya karena tergantung dari kebutuhan masing-masing perusahaan. 

Jenjang pendidikan sebenarnya tidak terlalu menjadi masalah, mungkin sekolah STM bangunan juga bisa. 

Yang penting memiliki pengetahuan yang cukup tentang konstruksi bangunan secara umum. Meski kadang perusahaan mensyaratkan lulusan S1 atau minimal D3 teknik. 

Selain itu yang sangat penting adalah pengalaman kerja dalam profesi yang sama (sebagai Estimator juga). Terutama dalam menghitung harga penawaran dibutuhkan pengalaman yang cukup untuk dapat menentukan harga secara tepat. 

Apa saja tantangan pekerjaan Estimator ini?

Dalam melakukan pekerjaannya seorang Estimator dihadapkan pada situasi yang hampir selalu berbeda meski mungkin intinya adalah membuat dokumen penawaran. 

Umumnya untuk proyek besar dengan sistem tender atau lelang memiliki kesulitan yang berbeda-beda tergantung dari persyaratan baik teknis maupun administrasi untuk setiap proyeknya. 

Pekerjaan yang kompleks dengan item pekerjaan yang banyak tetapi waktu yang diberikan sangat singkat hanya berkisar sekitar satu minggu (tetapi tergantung dari pemilik proyek juga untuk masalah waktu kumpul dokumen penawaran). 

Hal ini membuat seorang Estimator harus mampu membagi tugas dengan timnya dan membagi waktu untuk melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik.

Bekerja lembur mungkin merupakan suatu hal yang biasa karena bekerja berdasarkan proyek maka kadang pekerjaan sebagai estimator cukup luang tetapi kadang juga sangat sibuk.

Apakah ada kepuasan tertentu selama menjadi Estimator?

Tentu saja ada kepuasan tersendiri jika seorang estimator bisa memenangkan suatu tender dan berhasil mendapatkan proyek untuk perusahaan kontraktor tempat dia bekerja. 

Apalagi jika proyek tersebut bisa dikerjakan dengan keuntungan yang cukup baik, meski kadang dari perusahaan kurang menghargai dan tim lapangan kadang menganggap jika terdapat keuntungan adalah jasa mereka yang berhasil melakukan efisiensi. 

Tetapi itu semua tentu balik lagi ke diri kita masing-masing.  

Demikian ulasan rumahmaterial.com tentang profesi Estimator pada jasa kontraktor, semoga dapat memberikan gambaran mengenai profesi ini dan bermanfaat bagi Anda.

Posting Komentar untuk "Estimator, Profesi Penting Yang Kadang Dipandang Sebelah Mata"